Kisah Rockefeller Millioner Pertama Amerika dan Kesuksesan Standard Oil

Bagaimana pendapatmu tentang orang yang bisa menggandakan uang? Mungkin terdengar mustahil ya..!
Tapi didalam kehidupan nyata, memang ada orang yang bisa melakukan hal itu. Siapa dia? Dialah John D Rockefeller. Berkat kemampuan yang dimilikinya, ia mampu mengubah $50 menjadi miliaran dolar dalam kehidupannya.

JOHN D ROCKEFELLER
Jhon D Rockefeller
Chapter 1
John D Rockefeller

John Davison Rockefeller, lahir pada tanggal 8 Juli 1839 di New York. Ayahnya, William Avery Rockefeller adalah seorang penipu ulung, dia mengaku sebagai seorang dokter yang mampu menyembuhkan kanker, dia mematok harga sampai $25 untuk sebuah pengobatan, dia pergi selama berbulan-bulan dari kota ke kota untuk mencari uang. Sementara John dan kelima saudaranya tinggal bersama ibunya Eliza Davison Rockefeller yang sangat religius dan juga disiplin. Ibunya mengajari John cara bekerja, menabung dan beramal. Pada umur 12 tahun John bekerja dengan tetangganya dan merawat ayam Turki ibunya, dari sini dia mampu menabung $50. Kemudian dia meminjamkan $50 itu ke seorang peternak lain dengan bunga 7% dalam 1 tahun. John sangat terkesan dengan keuntungan itu. Pada tahun 1904, John mengatakan: “ kesan saya semakin kuat untuk memperbudak uang, bukan untuk menjadi budak dari uang itu.”

Pada tahun 1853, keluarga Rockefeller pindah ke Cleveland, Ohio. Dan John melanjutkan sekolah disana sampai tahun 1855. Dia sangat pintar dalam matematika dan perlombaan debat. Itu adalah skill yang sangat berguna untuknya dikemudian hari. Pada saat musim semi tahun 1855, John menghabiskan 10 Minggu di Folsom's Commercial College, dimana dia belajar tentang Pembukuan, Sejarah Komersial, Bea Cukai Dagang, Perbankan, dan Perdagangan. Dari ayahnya dia telah belajar membuat kontrak bisnis. Ayahnya sangat teliti dalam urusan bisnis dan sangat percaya pada kekuatan kontrak. Pada bulan Agustus 1855, diusianya yang ke-16 tahun, Rockefeller mulai mencari kerja sebagai seorang akuntan. Dunia usaha pada saat itu sangat buruk di Cleveland, dan John mengalami kendala dalam mencari kerja. Namun pada tahun itu Cleveland bukanlah kota yang besar, Jadi Jhon bisa dengan mudah mengunjungi setiap perusahaan disana.

Sampai akhirnya pada 26 September dia diterima sebagai asisten Pembukuan di Hewitt & Tuttle yang bergerak di bidang perdagangan dan pengiriman. Bosnya sangat terkesan dengan keseriusan dan ketekunannya, dia sangat jujur dalam bekerja, tidak pernah membuat laporan palsu. Kepribadiannya yang menyenangkan, gigih, dan juga sabar membuat dia disenangi di tempat kerjanya. Bagi bosnya, dia adalah penjaga uang perusahaan terbaik dari tindakan kecurangan atau kenakalan dari karyawan lain. Meskipun begitu, dia tidak mendapatkan bayaran yang setimpal, tapi berapapun yang dia dapatkan dia selalu menyumbang ke gereja dan badan amal setempat. Pada tahun 1858, Jhon dipercaya dengan tanggung jawab yang lebih besar. Dia mengatur transaksi transportasi yang rumit dan pengiriman barang dengan kereta api, kanal, dan perahu danau. Disini dia mulai terlibat dalam usaha perdagangan dengan modal sendiri. Secara naluriah, John sangat berhati-hati dalam melakukan kegiatan bisnis. Dia menghitung segala kemungkinan dan memastikan itu akan berhasil, dia akan menerima semua tawaran bisnis tanpa ragu-ragu jika dia yakin itu akan berhasil. Kombinasi kehati-hatian, ketelitian, dan ketetapan hati ini membuat namanya diperhatikan dan dihormati oleh komunitas bisnis di Cleveland. Pada tanggal 1 Maret 1859, John D Rockefeller terjun ke dunia bisnis, dia membangun kerjasama dengan tetangganya Maurice Clark. Masing-masing menanam modal sebesar $2000 dan membentuk perusahaan Clark & Rockefeller yang bergerak dalam bidang perdagangan seperti biji-bijian, gandum, daging, dan barang kebutuhan lainnya. Ditahun pertamanya, mereka meraup $450.000, meski perdagangan sangat kompetitif, perusahaan Clark & Rockefeller berhasil, sebagian besar berkat kemampuan bisnis alami Rockefeller. 

Pada tahun 1861, terjadi perang sipil di Amerika Serikat dan bisnis mereka berkembang pesat. John membayar seseorang seharga $300 untuk menggantikannya terjun ke medan perang. Sehingga John tetap sehat untuk menjalankan bisnis selama perang itu berlangsung. Harga gandum mengalami kenaikan yang cukup banyak, begitu juga dengan keuntungan mereka, kebanyakan dari penjualan mereka dilakukan berdasarkan komisi, jadi Clark & Rockefeller tidak memiliki resiko dalam fluktuasi harga. Gaya Rockefeller penuh perhitungan dan akurat, dia bukanlah tipe seorang pengadu nasib. Dia menghindari spekulasi dan menolak untuk membuat uang muka atau pinjaman. Pada awal tahun 1860-an, Rockefeller menyadari bahwa masa depan bisnis pedagang komisi di Cleveland akan terbatas. Dia yakin kereta api akan menjadi sarana untuk mempermudah pengiriman komoditas pertanian sehingga ini akan merugikan pihak reseller seperti mereka. Kemudian Rockefeller melihat peluang bisnis pada pengumpulan dan pengiriman bahan industri mentah, bukan komoditas pertanian lagi. Cleveland terletak di tengah antara pesisir timur dan Chicago, dan dapat diakses oleh transportasi darat dan air. Dan pada tahun 1863, dia melihat sebuah peluang baru yaitu minyak.

Chapter 2
Standard Oil

Pada tahun 1859, teknologi pengeboran sumur di AS sudah sangat maju. Orang-orang mengebor bumi untuk mendapatkan air asin, dan disuling untuk mendapatkan garam. Dalam proses pengeboran itu, tidak jarang terdapat rembesan minyak yang awalnya dianggap sebagai salah satu faktor pengganggu, namun beberapa pengusaha justru melihat uang disana. Pada tanggal 27 Agustus 1859, Edwin Drake dari grup New Haven telah lebih dulu mengebor minyak di Titusville, Pennsylvania. Mereka mengetahui minyak Pennsylvania memiliki kualitas yang sangat tinggi. Tidak mau ketinggalan, John Rockefeller mulai menyelidiki bisnis penyulingan minyak di tahun 1862. Mengikuti keputusan John D Rockefeller untuk terjun ke bisnis minyak, perusahaan Andrew, Clark & Company dibentuk pada tahun 1863. Minyak Pennsylvania berkualitas tinggi, 1 barel mengandung: 
60% - 65% : minyak penerang
10% : bensin
5% - 10% : Benzoil
Sisanya : tar & limbah

Untuk meningkatkan efisiensi, John membuat usaha sendiri untuk produksi tong minyak. Mulai dari pembelian kayu Ek putih, membuat pabrik untuk mengeringkan kayu tersebut, membeli kereta kuda untuk mengangkut kayu, sampai pabrik pembuatan akhir tong kayu. Dia tidak memberikan peluang bagi orang lain untuk mengambil keuntungan dari bisnisnya. Pada bulan Februari 1865, diusianya yang ke 24 tahun, John D Rockefeller menendang Clark bersaudara dari perusahaan tersebut dengan membeli seluruh saham mereka seharga $72.500. kini John memiliki kendali penuh atas bisnis ini. Alasan John menendang mereka, kerena keluarga Clark menolak menyuntik dana untuk ekspansi perusahaan sedangkan John sangat yakin dibutuhkan ekspansi untuk memperkuat perusahaannya.

Pada tahun 1866, John mengajak saudaranya, William Rockefeller untuk menjadi partner bisnisnya dan mereka membangun kilang minyak di Cleveland, yang mereka namai Standard Works. Mereka juga membuka kantor di New York yang dikelola oleh William untuk menangani bisnis ekspor. Pada tahun 1867, Henry M. Flagler bergabung dan Rockefeller, Andrews & Flagler pun terbentuk. Siapa itu Flagler? Flagler berasal dari keluarga miskin. Pada usia 14 tahun, dia meninggalkan bangku sekolah. Dia tidak mau menjadi beban bagi keluarganya, Flagler pergi ke Ohio untuk mencari rezeki, lumayan sukses saat berdagang gandum. Rockefeller mengambil gandum darinya untuk dijual kembali. Flagler terjun ke bisnis pengeboran garam, tapi dia bangkrut ditahun 1865 dan ditahun yang sama pula, dia bangkit lagi lewat bisnis pembuatan barel minyak dan kantornya berada di gedung yang sama dengan kantor Rockefeller. Mereka berdua memiliki banyak kesamaan, yaitu ambisius, cerdik, dan memiliki niat untuk melakukan ekspansi. Paman dari istri Flagler yang bernama Stephen Vanderburgh Harkness, dia secara rahasia meng-invest ke perusahaan Rockefeller ini. Berkat investasinya inilah, perusahaan Rockefeller mampu melakukan ekspansi bisnis ke tingkat yang lebih tinggi.

Pada tahun 1868, Rockefeller, Andrews & Flagler menjadi perusahaan penyulingan minyak terbesar di dunia. Pada tanggal 10 Januari 1870, the Standard Oil Company of Ohio dibentuk, dengan proporsi pemegang saham : 
John D Rockefeller sebesar 30%
William Rockefeller sebesar 13,34%
Henry Flagler sebesar 16,67%
Samuel Andrews sebesar 16,67%
Stephen V. Harkness sebesar 13,34%
O.B Jennings sebesar 10%

Selama tahun 1871, Rockefeller mengkonsolidasikan semua perusahaan penyulingan minyak menjadi satu organisasi besar dengan cara membeli seluruh perusahaan kompetitor di Cleveland yang bertujuan untuk memangkas kelebihan stok dan pemotongan harga. Dia mulai dari kompetitor yang terkuat dulu baru ke kompetitor yang kecil. Dalam waktu 1 tahun, mereka telah membeli hampir semua penyuling minyak di Cleveland. Tidak hanya itu, SDM kompetitor yang dinilai berbakat juga ditarik ke Standard Oil, jika mereka meminta uang tunai maka perusahaan tersebut akan menyanggupinya. Di tahun berikutnya, giliran perusahaan di luar Cleveland, termasuk Pennsylvania. John juga membuat perjanjian eksklusif dengan Cornelius Vanderbilt (Raja Kereta Api). Vanderbilt mendapatkan hak ekslusif untuk mengirim minyak Standard Oil, sebaliknya Standard Oil mendapatkan biaya pengiriman yang murah dari Vanderbilt juga. Perjanjian ini berakhir ketika Standard Oil membangun jalur pipa minyak sejauh kurang lebih 4000 mil. Pada titik ini, Rockefeller dan kawan-kawan telah menjadi sangat kaya dan berkuasa. Di tahun 1879, Standard Oil menguasai 90% penyulingan minyak di Amerika Serikat dan 70% produknya diekspor ke berbagai belahan dunia. Kini bisnisnya menjadi sangat besar dan kompleks, sehingga John D Rockefeller yang sudah berumur 40 tahun hanya mau mengurus masalah yang penting saja. Pada tahun 1882, The Standard Oil Trust pun terbentuk.

Pada tahun 1883, keluarga Rothschild cabang Prancis, terjun ke bisnis minyak dengan membentuk BNITO, mereka memiliki kilang minyak besar di Laut Hitam. Namun ancaman dari Amerika Serikat dan Eropa memaksa Rothschild untuk melakukan kontak dengan keluarga Nobel. Pada bulan Mei 1884, mereka melakukan negosiasi di Paris. Perusahaan Branobel diwakili oleh Alfred Nobel. Ludvig Nobel, salah satu founder Branobel menginstruksikan negosiatornya untuk membahas penjualan 25% saham Branobel, tetapi keluarga Rothschild memberikan 2 pilihan yaitu mereka ingin memiliki mayoritas saham Branobel atau tidak ada deal sama sekali dan Branobel memilih pilihan kedua. Branobel menguasai seluruh pasar minyak di Eropa termasuk Rusia, kecuali Prancis yang dikuasai oleh Rothschild. Untuk bersaing di Eropa, Standard Oil secara tiba-tiba menurunkan harganya. Ini memungkinkan karena Rockefeller menguasai 90% dari ekspor Amerika. Trik ini diterapkan berulang di kemudian hari, karena harganya lebih murah, Standard Oil mendominasi pasar minyak di dunia kecuali Rusia. Pada tahun-tahun berikutnya, Branobel berhasil mengambil kembali sepertiga pasar di Inggris, ini dilakukan bersama-sama dengan keluarga Rothschild.

Chapter 3
Ujung Jalan

John D Rockefeller membawa Standard Oil ke tingkat yang sangat tinggi. Di zaman modern, dia dianggap sebagai pengusaha yang paling sukses sepanjang masa, tetapi dia tetaplah seorang manusia biasa. Selama tahun 1891-1892, John mengalami gangguan syaraf parsial karena terlalu banyak bekerja, dia juga menderita depresi dan gangguan pencernaan. Akibat kesehatannya yang terus memburuk, John kehilangan semua rambutnya termasuk alis. Pada periode ini, kekayaan Rockefeller telah meningkat sedemikian rupa sehingga yang menjadi masalah adalah apa yang harus dilakukan dengan itu semua. Lalu dia memperkerjakan Fredrick T. Gates pada bulan September 1891, sebagai manager kekayaannya. Pada saat itu Rockefeller dibanjiri oleh permintaan-permintaan sumbangan dana baik dari individu maupun yayasan amal, karena dia terbiasa beramal sedari usia belia, maka dia menyanggupi permintaan tersebut, sekaligus untuk memecahkan masalah kelebihan uangnya.

Di tahun 1896, Rockefeller sudah tidak bekerja di kantor lagi dan dia pensiun pada tahun 1897, diusianya yang ke-58 tahun. Meskipun begitu, dia tetap mengambil bagian dari beberapa kegiatan menajemen sampai tahun 1899. John Archbold, yang memimpin Standard Oil dari tahun 1890-an sering meminta masukan dari John Rockefeller. Tidak mengumumkan pengunduran dirinya secara terbuka, adalah kesalahan terbesar bagi Rockefeller. Archbold kerap menaikkan harga minyak secara agresif. Konsekuensinya adalah Rockefeller disalahkan atas kebijakan perusahaan tersebut walaupun dia sudah tidak memiliki peranan penting dalam manajemen. Pada tahun 1909, Departemen Kehakiman AS mengunggat Standard Oil Trust dibawah Undang-Undang Federal Anti-Trust karena dicurigai telah melakukan praktek pengaturan harga minyak, seperti: 
- memborong semua persediaan minyak, sehingga menyebabkan kelangkaan dan melumpuhkan bisnis      kecil.
- Skema perang harga antara anak-anak perusahaan.
- memanfaatkan kemitraannya dengan perusahaan kereta api untuk membatasi jumlah kereta bagi             pengiriman perusahaan lain.
- membeli semua peralatan pemurnian minyak termasuk suppliernya dan menolak untuk menjual              sparepart kepada kompetitor. 


Setelah 2 tahun pengadilan kasus ini berlangsung, Mahkamah Agung akhirnya menyatakan bahwa monopoli yang dilakukan oleh Standard Oil tidak berlandasan dan perusahaan ini bubar, terpecah menjadi 34 perusahaan, kedepannya beberapa perusahaan ini saling merger, dan berubah menjadi BP, Exxonmobil, dan Chevron. Sejak saat itu dan seterusnya, aktivitas Rockefeller lebih bersifat filantropis. Putranya John D Rockefeller Jr. Bergabung dengan Gates dalam mengatur kekayaan keluarga. Kekayaan Rockefeller memuncak pada tahun 1912 sejumlah hampir $900.000.000, itupun sudah dikurangi ratusan juta USD yang telah disumbangkan ke amal. Ia mendirikan Dewan Pendidikan Umum pada tahun 1903, yang kemudian dikenal dengan nama the Rockefeller Foundation. Dewan Pendidikan Umum ini mendirikan sekolah menengah di seluruh Selatan Amerika dan memberikan konsultasi profesional gratis untuk meningkatkan pengajaran dan pendidikan. 

Yayasan Rockefeller resmi didirikan pada tahun 1913, dan Rockefeller mentransfer $235.000.000 kesana pada tahun 1929. Pada usia 96 tahun, sebuah perusahaan asuransi membayar John sebesar $5.000.000, sesuai perjanjian polis yang dibelinya, pihak asuransi harus membayar John jika dia mampu hidup lebih dari 95 tahun. Pada tanggal 23 Mei 1937, John D Rockefeller Sr. Meninggal dunia diusia 97 tahun akibat Arteriosklorosis, itu adalah penyakit pengerasan pembuluh darah. Rockefeller meninggalkan kekayaan yang sangat besar untuk keluarganya, Estimasi kekayaannya sekitar $1.400.000.000. Saat masih belia, John D Rockefeller bercita-cita untuk memiliki $100.000 dan hidup sampai 100 tahun, nampaknya dia hampir mencapai cita-citanya ini. Ia dikenal sebagai pengusaha paling sukses sepanjang sejarah, dan milloner pertama di AS. Keluarga Rockefeller juga dianggap sebagai keluarga paling kaya di dunia, dan sering di compare dengan keluarga Rothschild.


Oleh: Hary Elta Pratama

November,2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ironi dan Fakta tentang Nikola Tesla serta aib Thomas Alva Edison

Cerita Singkat Kisah tentang Tan Malaka dan Sejarah PKI Zaman Belanda dan Jepang