Kisah dan Penyesalan Albert Einstein

Siapakah orang yang paling jenius di dunia?
Mendengar pertanyaan ini, nama yang paling pertama terbesit di pikiran sebagian besar orang adalah Albert Einstein. Memang wajar sih, karena nama Einstein sendiri sudah menjadi sinonim dari jenius itu sendiri, namun kejeniusan Einstein bukan bawaan lahir, waktu dia kecil, dia bahkan dipanggil sebagai “anak yang bodoh.” lalu bagaimana seorang yang dulunya dicap sebagai anak yang bodoh bisa menjadi ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia? Lalu konflik apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Nikola Tesla?


ALBERT EINSTEIN


Chapter 1
Anak Yang Bodoh

Pada tanggal 14 Maret 1879, Hermann Einstein dan Paulline Koch sedang berbahagia karena baru saja melahirkan putra pertamanya, mereka menamainya dengan Albert Einstein. Pada tahun 1880, keluarga ini pindah ke Munich, pamannya Jacob mengajak ayahnya untuk mendirikan sebuah pabrik peralatan Elektrik dengan landasan pada DC. Einstein kecil kesulitan dalam mempelajari cara berbicara, dia juga memiliki kebiasaan untuk membisikkan kata-kata ke dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum mengucapkannya dengan keras, karena hal ini dia mendapatkan Julukan dari pembantu keluarganya yaitu: “Der Deperte” atau “anak yang bodoh,” orang tuanya concern dengan hal ini, mereka berusaha memberikan Pendidikan yang terbaik untuk anak sulungnya ini. Pada usia 5 tahun Einstein didaftarkan ke kursus violin, tapi Einstein tidak menyukai musik. Pada usia 8 tahun, Einstein masuk ke sekolah The Luitpold Gymnasium yang sekarang dikenal dengan nama Albert Einstein Gymnasium. Pada usia 13 tahun, Einstein mendengar sonata-sonata violin karya Mozart, Einstein jatuh hati pada musik itu. Sejak saat itu dia langsung menyukai violin dan memainkan instrumen itu hingga akhir hayatnya, dikemudian hari Einstein mengatakan ke seorang temannya, “musik Mozart itu sangat murni dan indah, aku melihatnya sebagai cerminan dari inner beauty alam semesta itu sendiri.” Sampai saat ini, hampir semua ibu hamil menyetel musik Mozart untuk janin dalam kandungan mereka.

Pada tahun 1894, perusahaan Herman dan Jacob bangkrut karena DC kalah dari AC, akhirnya mereka menjual pabriknya itu. Untuk mencari rezeki, keluarga Einstein merantau ke Italia. Pertama-tama mereka pergi ke Milan, beberapa bulan pindah ke Pavia, saat itu Einstein berusia 15 tahun dan dia tidak ikut ke Italia, ayahnya meminta dia untuk menyelesaikan studinya di Munich dan ayahnya, juga ingin Einstein mengambil jurusan Electrical Engineering, tapi Einstein malah berselisih dengan pihak sekolah karena dia tidak suka dengan metode pengajaran disana. Pada akhir tahun 1894, Einstein menyusul keluarganya ke Pavia. Dia meyakinkan pihak sekolah untuk membiarkannya pergi dengan menggunakan surat dokter. Einstein sangat jenius dalam ilmu Matematika dan Fisika, saat berusia 12 tahun dia belajar sendiri soal aljabar dan geometri, Einstein juga menemukan bukti orisinilnya mengenai Phytagoras saat berusia 12 tahun sehingga wajar pihak sekolah agak berat untuk melepaskan Einstein.

Pada tahun 1895, Einstein berusia 16 tahun. Dia kembali ke Jerman dan dia mengikuti ujian masuk di Swiss Federal Polytechnic School di Zurich, tapi dia tidak memenuhi standar dibeberapa bidang, namun nilai matematika dan fisikanya sangat bagus, jadi pihak sekolah merekomendasikan Argovian Cantonal School di Switzerland. Einstein menyelesaikan sekolah menengahnya disana, disana Einstein tinggal di rumah Prof.Jost Winteler yang juga merupakan guru di sekolah tersebut. Prof.Winteler memiliki seorang putri yang bernama Marie, Einstein jatuh hati kepadanya.

Pada bulan Januari 1896 dengan persetujuan ayahnya, Einstein menanggalkan kewarganegaraannya di Jerman untuk menghindari wajib Militer. Pada bulan September 1896, dia lulus ujian masuk di Swiss Matera dengan nilai yang sangat bagus. Di tahun yang sama pula, Marie Winteler pindah ke Ostberg untuk mengajar. Di sekolah itu Einstein bertemu dengan Mileva Maric, wanita berusia 20 tahun berkebangsaan Serbia. Beberapa tahun kemudian, persahabatan mereka berubah menjadi cinta. Pada tahun 1900, Einstein lulus ujian dalam bidang matematika dan Fisika serta mendapat penghargaan dari Federasi Pengajar. Pada bulan Januari 1903, Einstein dan Maric menikah, setahun kemudian Hans Albert Einstein lahir, pada tahun 1910 anak keduanya yang bernama Edward lahir.

Chapter 2
Love Affair

Pada bulan April 1914, keluarga kecil Einstein pindah ke Berlin, namun Maric kembali lagi ke Zurich setelah mengetahui perselingkuhan Einstein dengan Elsa Lowenthal. Elsa adalah sepupu Einstein sendiri. Einstein dan Maric bercerai pada tanggal 14 Februari 1919 di hari Valentine. Putra Bungsu mereka Edward di diagnosa menderita Schizophrenia di usia 20 tahun. Ibunya mengurusnya sendiri dan dia juga pernah dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa selama beberapa periode, namun akhirnya dia menetap di Rumah Sakit Jiwa setelah kematian ibunya. Pada tahun 1910 yang lalu, Einstein pernah menulis surat ke Marie Winteler, saat itu isterinya sedang hamil anak ke-2 nya yaitu Edward. Didalam suratnya, Einstein menyatakan perasaannya kepada Marie dengan menuliskan “aku memikirkanmu dengan cinta sepenuh hati di setiap menit dan aku sangat tidak bahagia sebagai seorang pria.” sepotong kalimat dalam surat Einstein tersebut. Dia juga menyebutkan pernikahannya dengan Maric sebagian cinta yang salah arah dan hidup yang salah. Einstein mendeskripsikan kehidupannya yang menyedihkan pada pernikahannya dengan Maric. Dia adalah seorang wanita depresi dan jelousan. Einstein juga berharap putra bungsunya Edward, tidak pernah lahir. 

Kemudian Einstein menikahi Elsa pada tanggal 2 Juni 1919 setelah mereka menjalin hubungan dari tahun 1912, dia menyebut hubungan mereka sebagai sebuah persatuan dari kenyamanan itu sendiri. Ada sebuah info menarik tentang hal ini, ibu Einstein dan ibu Elsa adalah saudari kandung, itu artinya Einstein dan Elsa adalah sepupu pertama dari pihak ibu, sedangkan untuk ayah mereka, hubungannya adalah sepupu, jadi hal itu membuat Einstein dan Elsa adalah sepupu generasi ke-2 dari pihak ayah. Mungkin karena hubungan darah inilah Einstein dan Elsa tidak memiliki keturunan, mereka kemudian mengangkat 2 orang putri sebagai anak mereka dan tinggal di area Berlin. Elsa berperan sebagai penjaga gawang untuk melindungi Einstein dari tamu yang tidak diinginkan.

Pada tahun 1933, mereka pindah ke Princeton, New Jersey, Amerika serikat. Tidak lama kemudian Elsa di diagnosa penyakit hati dan ginjal. Sejak saat itu Einstein memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktunya dalam studinya. Dia berusaha kabur dari masalah dengan fokus pada pekerjaannya untuk mengalihkan pikirannya dari Elsa yang sedang sekarat. Elsa kemudian meninggal pada tanggal 20 Desember 1936. Tidak lama setelah mereka pindah ke Amerika Serikat, Adolf Hitler menguasai Jerman. Nazi memburu para Yahudi. Einstein tidak kembali lagi ke Jerman karena latar belakangnya sebagai orang Yahudi. Dia mendapatkan kewarganegaraan Amerika Serikat di tahun 1940. Einstein dikenal sebagai suami dan ayah yang sangat jahat, tapi pada penelitian lebih lanjut ditemukan bahwa Einstein juga memiliki rasa kasih sayang dan empati pada istri pertamanya dan juga anak-anak mereka. Pada tahun 1921, Einstein memenangkan penghargaan Nobel kategori Perdamaian. Dia mendedikasikan penghargaan ini untuk keluarga pertamanya ini. Untuk Edward, Einstein menulis betapa dia menikmati puisi dan gambarnya Edward dan mengatakan “seorang yang saya anggap sebagai sifat alami saya, diserang penyakit mental yang tidak bisa disembuhkan.” Kata Einstein. Einstein bagaikan Dewa dalam ilmu pengetahuan tapi dia sangat manusiawi dalam hal cinta.

Chapter 3
Nuke

Sepanjang hidupnya, Albert Einstein menerbitkan ratusan buku dan artikel, dia mempublish lebih dari 300 tulisan ilmiah dan 150 non ilmiah. Pencapaian Einstein ini membuat namanya menjadi sinonim dari kata jenius. Einstein mungkin lebih dikenal malalui rumus E=mc² dan Hukum Relativitasnya, namun ada satu lagi yang tidak boleh dilupakan, yaitu tenaga nuklir dan senjata atom. Bersumber dari National Geographic, pada tahun 1920-an saat tinggal di Berlin, Einstein berkolaborasi dengan ilmuwan asal Hongaria yang juga merupakan asistennya yang bernama Leo Szilard untuk mengembangkan dan mematenkan alat penghemat energi, meski paten mereka tidak pernah dipasarkan, karya mereka berdua ini diakui dan melibatkan Einstein dalam perlombaan membuat bom atom selama perang dunia ke-2. Szilard dan Einstein terus berhubungan meskipun kerjasama mereka telah berakhir. 

Di tahun 1933, Adolf Hitler menguasai Jerman. Szilard menemukan reaksi berantai nuklir. Pada tahun 1939, dia yakin bahwa ada ilmuwan Jerman yang sedang mengerjakan senjata atom dengan menggunakan pengembangan ilmiah selama ini dan rumus E=mc² ini adalah cikal bakal munculnya bom atom tersebut, maka dia segera menghubungi Einstein dan memintanya untuk memperingati Presiden Roosevelt. Mendengar kabar itu, Einstein sangat shock dan ketakutan atas bahaya yang akan timbul dari teori relativitasnya, Einstein sama sekali tidak pernah berniat atau membayangkan teorinya ini sebagai senjata, tapi dengan cepat dia memahami konsepnya. Einstein segera menulis surat kepada Presiden Roosevelt untuk memperingati dan menggambarkan Apa yang akan terjadi jika ilmuwan Nazi menjatuhkan bom atom ini di Amerika Serikat. Presiden Roosevelt menanggapi sangat serius surat ini.

Pada tanggal 21 Oktober 1939, Presiden Roosevelt membentuk sebuah Tim Ilmuwan. Tim ini ditugaskan untuk mengerjakan sebuah project yang bernama Manhattan Project, sebuah project top secret yang mengembangkan bom atom. Project ini hanya didanai $6.000. Jadi Einstein dan Szilard menyurati Presiden lagi, Szilard menulis sebagian besar surat tersebut. Dia juga akan mengancam akan mempublikasikan kunci dari penemuan nuklir ini jika tidak ada penambahan dana dari Presiden. Diketahui Einstein membantu dalam Manhattan Project tersebut, namun keterlibatannya sangatlah minim, karena backgroundnya Einstein yang cukup radikal, tim ilmuwan ini tidak merekomendasikan Einstein untuk bekerja disana. Pada akhirnya Einstein tidak pernah mendapatkan kejelasan untuk bekerja di Manhattan Project.

Pada tanggal 6 Agustus 1945, sebuah bom atom yang diberi nama “Little Boy,” jatuh di atas tanah Hiroshima. 3 hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom lainnya yang bernama “Fat Man,” menghancurkan Nagasaki. Kedua bom ini membunuh antara 129.000-226.000 jiwa, kebanyakan adalah penduduk sipil. Bom ini juga berperan besar dalam kemerdekaan Indonesia. Ini merupakan pertama dan satu-satunya bom nuklir yang digunakan sampai saat ini. Meskipun tidak terlibat secara langsung, tapi nama Einstein terus dikaitkan dengan senjata ini. Dia sangat hancur mendengar berita tentang Hiroshima dan Nagasaki. Dia dihantui rasa bersalah, baginya pengeboman ini sebenarnya tidaklah perlu. Ia mengatakan “kedamaian tidak dapat dijaga dengan kekerasan, itu hanya bisa dicapai dengan cara saling mengerti.”

Setelah 70 tahun lebih dari pengeboman Hiroshima dan Nagasaki, penggunaan senjata nuklir telah dilarang di seluruh dunia. Ini adalah hal yang diinginkan Einstein dari dulu, sementara dia bergemelut dengan konsekuensi mematikan dari karya ilmiahnya. “ada dua hal yang tidak terbatas, alam semesta dan kebodohan manusia. Dan saya tidak yakin mengenai alam semesta.” Kata Albert Einstein.

Chapter 4
Fakta Menarik Einstein

1. Albert Einstein menulis karya ilmiah pertamanya diusia remaja.
Saat tinggal di Italia, Einstein menulis “The Nature of the Ether.” ini adalah makalah ilmiah pertamanya.

2. Anak paling pertama dari Einstein.
Sebelum resmi menikah dengan Mileva Maric, mereka berdua sempat mengandung anak pertamanya diluar nikah, namun sangat sedikit sekali yang diketahui soal anak ini. Ada yang bilang dia diadopsi oleh orang lain dan ada juga yang bilang kalau anak ini meninggal akibat demam Scarlett.

3. Nominasi Nobel.
Albert Einstein pertama kali masuk sebagai nominasi Nobel pada tahun 1910 atas teori fisikanya. Namun dia tidak memenangkan penghargaan tersebut hingga 11 tahun kedepan.

4. Konflik dengan Nikola Tesla.
Kedua orang paling brilian dalam sejarah ini pernah terlibat konflik. Saat Einstein mengemukakan teori relativitasnya, Tesla tidak sependapat. Di tahun 1935, Tesla berusia 75 tahun, dia mengkritik teori Einstein ini. Bagi Tesla teori tersebut tidak pernah dibuktikan oleh Einstein. Einstein membalas kritikan Tesla melalui sebuah surat yang berisikan:
“Dear Mr.Tesla, aku sangat senang mendengar engkau merayakan ulang tahun ke-75 dan engkau adalah pionir dari aliran frekuensi tinggi. Sebuah pengembangan yang sangat luar biasa dibidang teknologi. Aku mengucapkan selamat atas kesuksesan luar biasa dalam pekerjaan selama hidup anda.”

5. Akhir dari sang jenius.
Pada tanggal 17 April 1955, Einstein mengalami pendarahan dalam yang disebabkan oleh pecahnya Aorta Perut, Einstein menolak untuk dioperasi. Pada usia 76 tahun, Albert Einstein meninggal dunia di rumah sakit Princeton. 7,5 jam dari kematiannya, otak Albert Einstein diambil tanpa persetujuannya dan keluarga dengan alasan untuk diteliti. Berat otaknya mencapai 1,23 kg.


Oleh: Hary Elta Pratama

September, 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ironi dan Fakta tentang Nikola Tesla serta aib Thomas Alva Edison

Cerita Singkat Kisah tentang Tan Malaka dan Sejarah PKI Zaman Belanda dan Jepang

Kisah Rockefeller Millioner Pertama Amerika dan Kesuksesan Standard Oil